Pj Suprihati Sutejo berserta kaur desa (foto gsyan) Desa merupakan unit terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat, dari berbagai ...
Pj Suprihati Sutejo berserta kaur desa (foto gsyan) |
Desa merupakan unit
terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat, dari
berbagai faktor yang mencakup tingkat kebutuhan, sesuai kinerja baik program sosial
dan pemerintah desa, tak hanya pelayanan kepada masyarakat.
Dinamika
pembangunan Desa Sambirejo pun telah
menunjukan perkembangan yang positif, ditandai keberhasilan pembangunan yang
mengalami peningkatan, dari hari
bulan tahun ketahun.
Adapun peningkatan yang sudah berjalan, melingkupi semua Aspek
baik itu tingkat pertanian, perekonomian
maupun inprastruktur, jalan tempat ibadah, Masjid, MI ,SD, TPQ,
Mushola, perairan. Semua tertata dengan rapi, berkat kerja sama yang didasari
dengan kesadaran tinggi, melalui tranfaransi, diskusi, dan musyawaroh. Sedangkan
dari target didik yang ada di Desa Sambirejo tingkat
pendidikanya meningkat, pasalnya biar tercipta generasi yang memadahi. Sekdes ni’am mengatakan, “ tingkat pendidikan
dilihat secara umum memang sangat bagus.
Dengan memasuki era
globalisasi seiring berjalanya waktu, masyarakat
Sambirejo tau akan hak-haknya menjadi jiwa yang sosial, kekompakan dari tingkat
Kades Sekdes Rt pemuda, serta warga yang madani.
Menunjukan apresiasinya
berbentuk syukur, sebagai wadah sukurnya masyarakat adakan upacara sedekah bumi, sedangkan upacara
adat sedekah bumi merupakan tradisi adat
jawa dari nenek moyang yang turun temurun dari jaman dahulu hingga
sekarang.
Di samping itu sedekah
bumi sendiri adalah wujud kesadaran bagi masyarakat untuk dilaksanakannya, dan sebagai bentuk rasa suykur kepada Tuhan
yang Maha Esa. Mensyukuri, dari hasil
bumi, atau tanah yang mereka anggap tanah itu memberikan keuntungan atau keberkahan.
Untuk itu acara sedekah bumi
dilaksanakan setahun sekali pada awal atau pertengahan Bulan Apet
istilah jawa.
Berbeda degan desa
sambirejo yang dahulu, jaman kuno, sehingga kini sampai ketingkat Modern, masyarakat
Sambirejo tidak lupa gelar acara adat,
yaitu sedekah bumi atau bersih Desa. Yang dimeriahkan kesenian jawa ketoprak, dengan adakan pagelaran seni ketoprak tak lain
untuk mencegah pengaruh seni budaya asing,
sehingga kesenian budaya jawa sendiri tetap dapat dilestarikan.
“Seprti
halnya, Giografi Desa Sambirejo tercatat
tujuh pergantian kepemimpinan pada jaman
kolonial belanda era 1940an, dipimpin
oleh bapak Dasiman sampai indonesia merdeka tahun 1945, lalu di sambung oleh
bapak Asmo Wijoyo selama 30 tahun dijaman Presiden Soeharto, dilanjutkan oleh bapak Suparman
10tahun lamanya, kemudian ibu Sukarmi
dua Preode, hingga sampailah kepemimpinan ibu Suprihati Sutejo saat ini.
Lebih lanjut terjadi
lah proses metamorphose, hingga sekarang masyarakat Sambirejo menuai
keberhasilan, dalam memerangi keterbatasan pengetahuan dan perekonomian.
Selain itu di Desa Sambirejo
sendiri terdapat pendapatan ekonomi di Home industri yang mulai berkembang bergerak ketingkat nasional, seperti usaha kasur
yang dihasilkan dari pengolahan kapuk randu, yang bisa memperdayakan tenaga kerja masyarakat
setempat, sehinga menambah penghasilan sehari-harinya.
Masyarakat Desa Sambirejo saksikan acara sedekah bumi |
Di sela-sela upacara
sedekah bumi ibu Suprihati Sutejo pj, mengatakan “kesuksesan masyarakat Sambirejo tidak
terlepas dari wujud kerukunan kebersamaan antar warga, dan atas dukungan
masyarakat yang secara keseluruhan, sehingga tercapailah moderenisasi yang
tetap menjaga norma.
Gus Saed/cip,Pati
COMMENTS